saya mencoba mengajukan proposal usaha memproduksi beras analog (rice analog) ke
gandengtangan.org ternyata sulit juga karena katanya belum diverifikasi keanggotaan saya, alasannya belum upload fotoscan ktp,
https://gandengtangan.org/borrow/g5zXYn modal yang dibutuhkan antara lain mesin pembuat beras analog dengan harga sekitar 15 juta, kontrak tempat usaha produksi sekitar 5 juta, bahan baku sekitar 5 juta, biaya pemasaran dan tenaga produksi sekitar 5 juta,
berikut saya cuplik info mengenai beras analog ini dari beberapa sumber lain :
Melalui
praktek dan uji coba dengan dampingan beberapa pihak, akhirnya setelah
berhasil membuat Beras dari singkong/ Mocaf, varian lain ditambahkan,
ada Beras Jagung, Ubi Ungu, Pisang serta Beras Sukun.
Komposisi
beras tersebut, jelas Suti, 80 persen merupakan bahan baku utama, lalu
sisanya 10 persen tepung jagung dan 10 persen lagi tepung tapioca.
“Misalnya beras Pisang, maka 80 % tepung pisang, yang 20 % tepung jagung
dan tapioca,” urainya.
Tanggapan pasar dirasa cukup lumayan,
setiap tiga hari sekali, ia menghabiskan 20 Kg bahan baku atau sekitar
200 Kg dalam satu bulan. Pasar utama produk kelompok ini sebagian besar
masih ke Jakarta.
Beras analog ini, meski terbuat dari umbi-umbian namun secara fisik
sangat mirip beras. Wujudnya bulir-bulir seukuran beras hanya beda warna
agak kekuningan menyesuaikan warna bahan pokok yang dipakai.
Bedanya, cara memasak beras analog tidak perlu rice cooker atau dikukus.
"Cara masaknya mudah sekali. Tidak seperti memasak beras. Tetapi
seperti masak mie instan. Hanya diberi air panas saja direbus sebentar.
Praktis kan," terangnya.
Tidak hanya kenyang, makan nasi dari beras analog
kaya nilai fungsionalnya. "Banyak nilai fungsionalnya seperti tinggi
serat, kaya antioksidan, dan vehicle fortifikasi," imbuh Slamet.
Slamet pernah melakukan survey ke 3.600 mahasiswa IPB untuk mencoba
makan nasi dari beras analog buatannya. Kemudian diminta mengisi
kuisioner.
"Hasilnya kurang dari 1% yang menyatakan tidak suka.
Paling banyak menjawab suka dan sangat suka. Itu artinya produk ini bisa
diterima dengan baik. Orang-orang suka," katanya.
Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang,
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun mengandung
vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat
arang, dan zat besi. Sementara kulit batang, mengandung tannin, enzim
peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
- Kalori : 355 Kalori
- Protein : 9,2 gr
- Lemak : 3,9 gr
- Karbohidrat : 73,7 gr
- Kalsium : 10 mg
- Fosfor : 256 mg
- Ferrum : 2,4 mg
- Vitamin A : 510 SI
- Vitamin B1 : 0,38 mg
- Air : 12 gr
Manfaat jagung:
- Melancarkan buang air kecil: Untuk melancarkan buang air kecil cukup
kita rebus 50 gram rambut jagung yang sudah dicuci bersih dengan 1
liter air. minum air rebusan tersebut 2 – 3 kali sehari.
- Mengobati diare: Tumbuk sampai halus tongkol jagung yang telah dicuci bersih tambahkan air 1 gelas. minum ramuan ini 2 – 3 kali.
- Melancarkan ASI: Buah jagung juga dapat digunakan untuk melancarkan
ASI. rebus buah jagung dan makan seperti biasanya. dan masih banyak
manfaat yang lain dari bauh jagung.
- Mengontrol pendarahan semasa melahirkan
- Membantu mengobati tekanan darah tinggi dan gangguan air dari dalam tubuh (oedema)
- Jagung kaya akan lemak nabati sehingga sering
diolah untuk diambil minyaknya yang merupakan sumber asam lemak omega-6
yang bermanfaat dalam proses pertumbuhan anak, menjaga kesehatan kulit,
mencegah penyakit jantung, dan stroke.
- Selain mengandung serat yang pentin untuk menurunkan kadar
kolesterol jagung juga kaya akan asam folat yang berperan menurunkan
kadar homosistein dalam pembuluh darah. Homosistein merupakan suatu
jenis asam amino yang bila kadarnya meningkat dalam darah dapat merusak
pembuluh darah sehingga meningkatkan serangan jantung dan stroke.
- Asam folat juga bermanfaat untuk mencegah kerusakan otak bayi saat
kelahiran karena itu pada ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi
jagung.
- Jagung merupakan sumber thiamin (vitamin B1) yang sangat penting
bagi kesehatan sel otak dan fungsi kognitif sebab thiamin dibutuhkan
untuk membentuk acetylcholine yang berfungsi memaksimalkan komunikasi
antar sel otak dalam proses berpikir dan konsentrasi jika kadar zat ini
menurun maka akan menyebabkan pikun dan penyakit Alzheimer.
- Jagung juga mengandung asam pentotenat (vitamin B5) yang berperan
dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak untuk diubah
menjadi energi.
- Jagung banyak mengandung senyawa fitokimia dalam bentuk terikat yang
kekuatan antioksidannya tidak kalah dengan antioksidan dalam buah dan
sayuran. Komponen fitokimia bermanfaat membantu serat menurunkan resiko
kanker terutama kanker usus.
- Salah satu kelebihan lain jagung adalah kandungan provitamin A yang
tinggi dalam bentuk pigmen. Jagung sangat direkomendasikan bagi para
perokok karena mengandung betacryptoxanthin yang dapat menurunkan resiko
kanker paru – paru. Menurut journal cancer epidemiology, biomarkers and
prevention orang yang banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung
betacryptoxanthin terbukti mengalami penurunan resiko kanker paru – paru
sebesar 27%, hasil yang sama juga menunjukkan bahwa perokok yang
mengkonsumsi jagung mengalami penurunan kanker paru – paru sesebesar 37%
dibandingkan dengan perokok yang kurang mengkonsumsi jagung.
- Menghilangkan bercak-bercak hitam dengan jagung yang sudah dihaluskan ini tidak menimbulkan efek sampingan.
Sementara ada banyak pangan lokal yang bisa menjadi alternatif yang lebih sehat sebagai sumber karbohidrat yang kaya nutrisi. Apa
saja sumber-sumber karbohidrat lokal yang jauh lebih sehat dari nasi
dan mampu mencukupi kebutuhan energi untuk Anda? Penasaran, ini beberapa
diantaranya yang patut Anda ketahui. Mari kita simak sejenak.
1. Jagung Pengganti Nasi
Jagung
merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain
gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika
Serikat. Popularitas jagung sebagai sumber makanan hampir sama dengan
kentang. Namun sama halnya kentang, sebagai sumber karbohidrat jagung
belum sepenuhnya dipilih sebagai pengganti nasi. Jagung lebih banyak
dikonsumsi sebagai makanan selingan dalam bentuk berbagai jenis
makanan. Rasa
manis jagung berasal dari fruktosa, sejenis gula buah yang aman
dikonsumsi oleh penderita diabetes sekalipun. Fruktosa merupakan gula
kompleks yang tidak langsung dicerna tapi harus diolah lebih dahulu
menjadi gula sederhana. Sebelum fruktosa tercerna, biasanya sudah
terbuang bersama urin, sehingga tidak terserap tubuh. Pigmen warna
jagung juga memiliki manfaat bagi kesehatan mata dan pelindung
paru-paru. Kadar
GI jagung sendiri termasuk rendah antara 55-60. Selain kaya kalori,
jagung juga kaya antioksidan dan sumber vitamin B, serat dan mineral.
Dalam 100 gram jagung mengandung kalori 255 kkal, protein 9.2 gram,
lemak 3.9 gram, karbohidrat 73.7 gram, kalsium 10 miligram, fosfor 256
miligram, besi 2.4 miligram, air 12 gram, vitamin B1 0.39 gram, Vitamin A
510 SI. Untuk mengkonsumsi jagung disarankan sebaiknya dikukus atau direbus, dibakar atau diolah menjadi nasi jagung.
2. Singkong Sebagai Pengganti Nasi
Ketela
pohon, ubi kayu, atau singkong adalah perdu tahunan tropika dan
subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan
pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Tanaman ini
sering dianggap makanan kelas bawah, singkong merupakan sumber
kabohidrat kompleks dengan nilai GI rendah yaitu di bawah 55. Dalam 100
gram singkong terkandung kalori 121 kkal, air 62.5 gram, Fosfor 40 gram,
Karbohidrat 34 gram, Kalsium 33 miligram, Vitamin C 30 miligram,
Protein 1.2 gram, Besi 0.7 miligram, Lemak 0.3 gram lemak dan Vitamin
B1 0.01 miligram. Kandungan seratnya yang tinggi, membuat singkong dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida. Untuk mengkonsumsi singkong disarankan sebaiknya direbus atau dikukus, dibakar, dibuat tepung atau beras singkong.
3. Gembili Pengganti Nasi
Gembili
merupakan tanaman umbi-umbian yang sekarang sudah sulit dijumpai di
pasar. Seperti halnya talas, gembili juga kurang populer bahkan sering
terlupakan. Padahal dagingnya yang berwarna putih dengan tekstur mirip
ubi rambat ini memiliki rasa yang lebih manis daripada ubi madu.
Sumbangan terbesar dari gembili adalah kandungan inulin yang berfungsi
membantu meningkatkan kerjas usus dalam membuang sisa makanan, produksi
vitamin B dan meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh. Dalam
100 gram gembili mengandung Kalori 95 kkal, protein 1.5 gram, lemak 0.1
gram, karbohidrat 2.4 gram, kalsium 14 miligram, fosfor 49 miligram,
zat besi 1 miligram, Vitamin b1 0.05 miligram, dan vitamin C 4
miligram. Untuk mengkonsumsi gembili disarankan sebaiknya dikukus atau direbus, gembili juga dapat diolah menjadi tepung sebagai bahan pengganti pembuatan mie.
4. Kentang Pengganti Nasi
Kentang
adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang
dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Bahan makanan ini tentu saja
cukup populer dibanding beberapa tanaman di atas. Kentang memang sudah
sering dikonsumsi sebagai bahan makanan namun belum sepenuhnya
difungsikan sebagai pengganti nasi. Bahkan banyak yang mengkonsumsinya
justru dengan cara yang kurang sehat, seperti digoreng. Proses
penggorengan membuat kentang mengandung lemak, apalagi jika ditambah
garam bisa memicu kegemukan dan hipertensi. Cara
mengolah yang salah dapat membuat kandungan gizi kentang menjadi tidak
optimal bahkan berbalik menjadi kolesterol jahat. Kandungan GI kentang
juga cukup tinggi, sehingga perlu mengkonsumsinya dengan cara yang lebih
sehat. Konsumsi kentang paling sehat adalah dengan cara direbus. Namun
dibanding nasi, kentang lebih banyak variasi nutrisi dan serat dengan
kalori yang lebih kecil. Kentang juga mengandung vitamin C yang cukup
baik. Dalam 100 gram kentang mengandung Kalori 70 kkal, karbohidrat 15.9
gram, protein 1,89 gram, lemak 0.1 gram, kalsium 10 miligram, besi 0.73
miligram, vitamin K 2.9 mcg dan vitamin C 11.49 miligram. Untuk mengkonsumsi kentang disarankan sebaiknya dikukus atau direbus, dimasak dan dimakan beserta kulitnya akan memberi manfaat serat dan vitamin yang lebih tinggi.
5. Talas Pengganti Nasi
Talas
atau talas bogor merupakan tumbuhan penghasil umbi, populer ditanam
terutama di wilayah Indonesia bagian barat. Meski kurang tenar, tanaman
ini bisa menjadi sumber karbohidrat murah pengganti nasi yang kaya akan
nutrisi dan rendah GI yakni 54. Kandungan terbesar dalam talas adalah
karbohidrat dan protein. Komponen karbohidrat di dalam talas berupa pati
yang kandungannya mencapai 77.9 persen dan memiliki sifat yang mudah
dicerna. Sementara
kandungan protein talas lebih tinggi dibanding singkong dan ubi jalar.
Kandungan serat dalam talas juga tinggi mencapai 5,3 gram atau 20,5
persen memenuhi kebutuhan serat sehari. Dalam 100 gram talas mengandung
kalori 142 kkal, protein 1.9 gram, lemak 0.75 gram, Kalsium 28
miligram, Fosfor 61 miligram, zat besi 1 miligram, vitamin A 20 IU,
vitamin B1 0.13 miligram dan vitamin C 2 miligram. Konsumsi talas dapat mencegah risiko gangguan jantung dan tekanan darah tinggi. Untuk mengkonsumsi talas disarankan sebaiknya direbus tanpa tambahan apapun bebas dari kolesterol.
6. Sukun Pengganti Nasi
Sukun
adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji dan
memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau
digoreng. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti".
Tanaman ini termasuk dalam jenis buah-buahan, namun sangat potensial
untuk digunakan sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Dibanding
ubi jalar maupun kentang, sukun memiliki kandungan karbohidrat dan
protein yang lebih tinggi. Bahkan dibanding beras, kandungan karbohidrat
sukun bisa dibilang setara, namun tingkat kalorinya lebih rendah
sehingga cocok untuk diet. Selain
bergizi tinggi, sukun mengandung senyawa flavonoid yang baik untuk
kesehatan jantung dan ginjal. Sukun memiliki komposisi nutrisi yang
lengkap dan merupakan bahan pangan dengan GI rendah sehingga dapat
berperan membantu mengendalikan kadar gula darah pada tingkat yang aman.
Dalam 100 gram sukun karbohidrat 27.12 gram, kalori 103 kkal, magnesium
17 miligram, lemak 0.2 gram, vitamin C 29 miligram, vitamin C 29
miligram, sodium 2 miligram, kalsium 17 miligram, fosfor 30 miligram dan
kalium 490 miligram. Untuk mengkonsumsi sukun disarankan sebaiknya direbus ataupun dikukus.
7. Ubi Jalar Pengganti Nasi
Ubi
jalar atau ketela rambat adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang
dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi yang
tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan
pokok yang penting. Oleh Asosiasi Nutrisionis Amerika Serikat, ubi jalar
(sweet potato) dinobatkan sebagai juaranya nutrisi dalam kelompok
sayur-sayuran. Ada 3 jenis ubi jalar, yakni ubi putih, ubi kuning/merah
dan ubi ungu. Karbohidrat dalam ubi jalar lebih lamban meningkatkan gula
darah karena memiliki kadar GI rendah yakni 54. Kandungan vitamin A-nya
hampir dua kali lipat dari yang disarankan dikonsumsi setiap hari. Sementara
kandungan vitamin C-nya dapat mencukupi 60 persen kebutuhan harian
tubuh akan vitamin C. Dan warna ungu pada ubi jalar ungu merupakan
sumber zat antioksidan paling komplit. Dalam 100 gram ubi jalar
terkandung kalori 123 kkal, air 62.24 gram, Karbohidrat 27.9 gram, Lemak
0.7 gram, Protein 1.8 gram, Kalisum 30 miligram, Fosfor 49 miligram, 1
miligram, zat besi 1 miligram, Betakaroten 260 mkg, vitamin A 60 IU,
vitamin B1 0.09 miligram, dan vitamin C 22 miligram. Ubi mudah dicerna dan kandungan seratnya yang tinggi dapat mencegah sembelit dan cocok untuk menjaga berat badan. Untuk mengkonsumsi ubi jalar disarankan sebaiknya direbus atau dikukus, dibakar, bila dimasak beserta kulitnya mengandung lebih banyak serat dibanding oatmeal.
8. Ganyong Pengganti Nasi
Ganyong
adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi yang cukup populer namun
kelestariannya semakin terancam karena tidak banyak orang yang menanam
dan mengonsumsinya. Umbi ganyong mengandung pati, meskipun tidak
sebanyak ubi jalar. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, tanaman
ini memang cukup asing. Bahkan beberapa orang menganggapnya sebagai
tumbuhan liar. Padahal tanaman ini bisa menjadi bahan makanan pengganti
nasi yang cukup sehat dengan kadar GI sedang yakni 65. Sumbangan
terbesar dari ganyong adalah kandungan kalsium dan fosfor sehingga
ganyong bisa digunakan untuk mengatasi masalah gizi buruk pada balita.
Dalam 100 gram ganyong mengandung Kalori 95 kkal, karbohidrat 22.60
gram, protein 1.07 gram, lemak 0.1 gram, air 75 gram, kalsium 21 gram,
fosfor 70 gram, zat besi 20 miligram, vitamin B1 0,1 miligram, dan
vitamin C 10 miligram. Dengan
rasanya yang manis dan bersifat sejuk ganyong juga memiliki banyak
khasiat untuk mengatasi beberapa penyakit. Di antaranya pereda demam,
peluruh kencing, penenang dan menurunkan tekanan darah. Untuk mengkonsumsi ganyong disarankan sebaiknya direbus atau dikukus ataupun bisa juga diolah menjadi tepung.
IRFA' DAROJAT
JL SOEKARNO HATTA GG 3 NO 3 RT 3 KEL JOSENAN KEC TAMAN KOTA MADIUN
08887031556, 081311166846,